Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Sunday, October 16, 2011

Engggggg......

Dia itu bagaikan si asap biru, saya semakin kecanduan dibuatnya . Satu, dua, bahkan tiga saya rasa tidak cukup lagi. Hahha, ganja ? tidak, tidak. ini lain. Bajing dalam ganja tetap terbaik, dalam hal yang lain tentunya, hah.
Dia itu sama seperti nasi,  ketika ada dihadapanmu maka kau akan berhasrat ingin menghabisinya. Dan pemabuk mana yang tidak lapar setelah abis nge-ispot ?
Ahh, dia itu rupanya bernama buku, yah buku. Tapi sudah banyak emm beberapa buku yang saya habisi emm ternyata cara menghabisi buku adalah dibaca, jadi maksudku sudah beberapa buku saya baca tapi belum juga pintar-pintar. Eh, apakah tujuan dari semua ini adalah untuk menjadi pintar ? haha sundal.
Hei, ini bukan untuk menjadi pintar atau menjadi seperti yang ada dalam pikiran sialmu itu, lagian saya juga tidak percaya dengan ribuan retorika kosong mu itu sejak kau menjadi pengkhianat dalam revolusi mu sendiri.

Yah sudahlah, pergi sana jangan disini. 
"Don't baks the books"

0 komentar: