Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Monday, March 19, 2012

- Ini tetap bukan menyerah -

Tidak ada yang bisa dibanggakan dari sebuah pekerjaan yang di sekitarnya adalah kegiatan kotor para pejabat yang mengatas namakan pendidikan dan pengetahuan.
Dan, apa yang dulu nya saya idam-idamkan sepertinya tidak akan saya dapati disini.
Saya dipaksa untuk menggigit jari untuk sebuah alasan yang bernama "batu loncatan" ke jenjang selanjutnya.

Malam kemarin, ada hal yang lucu dan membuat saya tertawa ketika orang-orang disamping saya yang berada disini mulai membicarakan dan membanggakan sekaligus mengakui dirinya adalah mantan pejuang miras nomor 1 dijamannya.
Hahh, hal yang saya pikir tidak akan pernah saya ungkit-ungkit kembali.
Saya hanya tersenyum sembari melihat mereka berbicara penuh semangatnya.

Dan peluang untuk kembali ke level yang lebih rendah dalam hal dunia "hitam" sangat-sangat tidak membuat saya tertarik sama sekali.
Dan, selintas pikiran di tiap pagi hari pun muncul.
Setiap akan bergegas berangkat ke tempat yang berkedok ilmu pengetahuan yang ujung-ujungnya adalah UANG, saya sudah memilih untuk keluar.
Kata pertama yang terpilih menjadi alasan adalah Bosan. dan selanjutnya adalah ini bukan menyerah.
Tetapi ternyata keluar dari sini tidak semudah yang saya harapkan.
Bukan, bukan dari saya, tapi karena mungkin banyak orang yang akan kecewa.
Tapi, ini sudah menjadi rencana. Rencana yang membatu dalam otak.

Dan rencana untuk menuju puncak bumi pada pertengahan tahun ini sepertinya akan terwujud kembali. Mudah-mudahan saja. Amen.

0 komentar: