Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Sunday, April 22, 2012

Ini alasan saya beranjak dari sini :
Pertama, Saya hanya tidak ingin terjebak kedalam hal-hal "kotor" yang tidak sesuai dengan ide pikiranku. Kedua, Saya tidak ingin terjebak disini sampai waktu yang lama, menjadi alien dan mengubur semua imajinasi kerenku. Ketiga, Saya juga  tidak ingin terjebak didalam ruangan yang setiap harinya terdengar lagu-lagu dari band Wali dan ST 12. Keempat, Saya memang sudah tidak nyaman lagi berada dalam sistem ini.

Kadang saya berfikir, untuk apa semua aktivitas itu, aktivitas yang kita sendiri anggap bunuh diri. Kita menceburkan diri kedalam sumur-sumur tua yang kita ketahui tempat itu tidak akan pernah membuat kita merasa nyaman. Kita tahu tempat ini akan merenggut kebebasan kita, dengan promosi lama yang berjudul "MASA DEPAN YANG CERAH". Yah kita dengan sengaja memberikan kebebasan kita untuk itu semua. Menukarnya dengan gaji bulanan dan mengiming-imingi rencana hidup yang katanya terjamin. Hahh !

Dan suara-suara sekitar pun terdengar.
Lalu, jika tua nanti mau kasih makan apa anak cucu mu.
Saya jawab, Hari ini masih pagi, kita terlalu jauh dan terlalu cengeng  untuk memikirkan  resiko masa depan yang notabene kita karang sendiri dalam pikiran tolol kita.

Panggil saja saya bedebah atau apapun itu yang membuat kalian senang :)

0 komentar: