Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Wednesday, April 25, 2012

Ini Bukan Curhat

Akhir-akhir ini saya selalu saja berfikir tentang pekerjaan, tentang mau jadi apa saya nantinya, tentang keinginan-keinginan orang disekitar saya, dan tentang bla bla bla lainnya yang berhubungan dengan "Masa depan yang cerah" (jika boleh saya meminjam istilah ini). Dan pada proses berfikir itu,selalu saja saya memaki diri sendiri. Memaki apa yang saya lakukan sekarang, menertawai mereka, hahh. Kemarin saya sempat chating dengan salah satu teman yang saat ini masih kuliah di Jawa. Isi dari obrolan dunia maya kami itu intinya bagaimana kita nantinya setelah selesai kuliah (bagi dia). Kami saling memberikan pernyataan, memberikan ide dan memberikan keluhan masing-masing. Yah benar, sebenarnya ini hampir saja dengan namanya curhat, tapi dikemas sedemikian rupa menjadi sedikit diskusi dan kajian, haha.

Seperti postingan yang kemarin-kemarin. Saya masih berfikir tentang pekerjaan, tentang aktivitas yang menuntut agar kita mengorbankan kebebasan kita. Gaji bulanan, tunjangan bulanan, status eksekutif muda, dan bla bla bla yang bisa membuat mu "keren" itu, kita terpaksa dan memaksa diri kita untuk meraih itu semua.

Tapi, ada hal lain yang lebih suci dari sekedar mengejar itu semua tanpa mengorbankan diri kita tercebur kedalam hal-hal yang sebenarnya bukan diri kita. Mengapa kita tidak melakukan apa yang sesuai dengan hidup kita, sesuai dengan apa yang kita sukai, dalam hal ini bisa kta lakukan untuk bertahan hidup. Melakukan pekerjaan yang membuat kita nyaman, membuat kita tenang karena sudah sesuai dengan pikiran dan prinsip kita adalah hal yang tidak bisa disesali, itu sangat menyenangkan.

Di akhir obrolan dunia maya dengan teman saya tersebut, saya sedikit berceloteh.
Sangat menyenangkan hidup orang-orang yang studinya mengambil jurusan kesenian, photography, sastra ataupun filsafat. Hidup mereka akan sangat menyenangkan. Mereka seperti menjadi diri mereka sendiri

Dan memang, obrolan kami itu tentang kuliah. Tentang jurusan kami di bangku kuliah yang sama-sama kami pikir membosankan.

Dan sekali lagi, saya memaki diri sendiri.

Sunday, April 22, 2012

Ini alasan saya beranjak dari sini :
Pertama, Saya hanya tidak ingin terjebak kedalam hal-hal "kotor" yang tidak sesuai dengan ide pikiranku. Kedua, Saya tidak ingin terjebak disini sampai waktu yang lama, menjadi alien dan mengubur semua imajinasi kerenku. Ketiga, Saya juga  tidak ingin terjebak didalam ruangan yang setiap harinya terdengar lagu-lagu dari band Wali dan ST 12. Keempat, Saya memang sudah tidak nyaman lagi berada dalam sistem ini.

Kadang saya berfikir, untuk apa semua aktivitas itu, aktivitas yang kita sendiri anggap bunuh diri. Kita menceburkan diri kedalam sumur-sumur tua yang kita ketahui tempat itu tidak akan pernah membuat kita merasa nyaman. Kita tahu tempat ini akan merenggut kebebasan kita, dengan promosi lama yang berjudul "MASA DEPAN YANG CERAH". Yah kita dengan sengaja memberikan kebebasan kita untuk itu semua. Menukarnya dengan gaji bulanan dan mengiming-imingi rencana hidup yang katanya terjamin. Hahh !

Dan suara-suara sekitar pun terdengar.
Lalu, jika tua nanti mau kasih makan apa anak cucu mu.
Saya jawab, Hari ini masih pagi, kita terlalu jauh dan terlalu cengeng  untuk memikirkan  resiko masa depan yang notabene kita karang sendiri dalam pikiran tolol kita.

Panggil saja saya bedebah atau apapun itu yang membuat kalian senang :)

Tuesday, April 17, 2012

Setelah kemarin-kemarin saya sedikit beralibi bahwasanya saya tidak akan "melarikan diri" dari "sini". Tapi nyatanya, sekarang saya benar-benar ingin melarikan diri dari sini. Plin plan ? Terserah ! tidak peduli !. Kejenuhan ini telah memuncak, entah untuk alasan apalagi saya harus tetap berada disini. Semuanya telah stuck. Saya telah membuat diri saya terperangkap di dalam jebakan yang pondasi nya saya buat dari alasan-alasan dan imaji-imaji palsu hanya untuk menjadi sekedar "something" yang ingin disebut "eksmud. Hahhhh, eksmud Taiii !. Dan sekali lagi saya muak dengan ini.

Friday, April 13, 2012

Ini bukan melarikan diri


Tidak ada bendera, scraft atau benda-benda lain yang dibentangkan diatas sana. Karena intinya memang bukan itu.
Ini hanya perjalanan singkat dan sedikit nekat.
Mengobati kerinduan dan kebosanan.
Menciptakan dan menyuburkan asa.
Membunuh sepi, kebencian dan kesombongan.
Dan yang harus kau tahu,
Ini bukan lucu-lucuan ataupun gaya-gayaan. 
Ini tentang belajar bagaimana berperang melawan diri sendiri.
Dan, saya selalu saja berharap untuk bisa mengerti dan menang dalam perang ini.

Someday, I wanna be real Punx

Monday, April 9, 2012

Bored

Inilah yang kau dapatkan

Monday, April 2, 2012

Bruksss

Atomic roads, nuclear sunrise
They left me all alone
Falling stars exploding on the sea
God it's beautiful


The land and the roses slowly disappeared
Why am I so alone?
A wounded angel is smiling at me
God it's so beautiful

(safe - M83)

*lagu ini selalu membuat saya merasa tenang dan menang (aman ? mungkin). Dalam keadaan manapun, mungkin sejak 1-2 tahun yang lalu. Saya menjadikan lagu ini menjadi soundtrack menuju ketenangan. Dan ketika saya berperang melawan diri sendiri dan mencoba bernegoisasi dalam perang itu. Saya pun kembali bersenandung seakan saya akan meraih kemenangan setidaknya untuk minggu ini. Dan rencana pun dibuat, walaupun hanya sehari. Kesenangan menuju puncak bumi akan dilakukan kembali, yah walaupun tidak terlalu tinggi setidaknya saya bisa melihat "nuclear sunrise" lagi dan kembali mengakui bahwa "God it's so beautiful" :).