Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Friday, August 31, 2012

Saya baru tahu, dan benar-benar meng-amini kalau rasa bosan dan tidak peduli itu bisa bersumber dari orang-orang disekitarmu. Entah kenapa, rasa-rasanya saat sekarang  rasa bosan plus kecewa itu datang lagi. Tapi tidak menyerang secara frontal, sekedar meneror. Tapi sama saja rasanya.

Saya pikir, orang-orang didekat ku terlalu banyak melarang-larang dan marah. Saya tidak bisa melihat alasan mereka secara jelas. Dan seperti biasa saya tidak terlalu ambil peduli. Tapi, selalu saja ada efek yang ditimbulkan. Muak.

Ah, saya ingin sekali naik gunung lagi. Bepergian keluar juga mungkin menjadi solusi yang tepat. Mungkin minggu depan.Setelah urusan tidak penting ini semua selesai :)


Monday, August 27, 2012

Yess I bet we’re running out of gas
Cause everyone fall for their first crash
Still hope this mountain build for last

But someone out there says it’s a no!

Heaven hell says it is a no!
Cause everyone don’t want to be grow old
They like grow up slowly as possible

And all you have to do just climb….

Over my mountain and close your eyes
And I’ll be there
No matter there is a yess or no

Cause I hope you’ll be the brightest one
Cause I hope you’ll be the greatest one

Ooh what it’s all about?
And I don’t care about

But I hope that  you’ll still be mine  !



-#YESS - Polyester Embassy


Friday, August 17, 2012

Melankolia masa balita

Just close your eyes and then remember
The thoughts you've locked away
When tomorrow comes you'll wish
You had today

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

If you're still there when it's all over
I'm scared I'll have to say
That a part of you has gone
Since yesterday

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

Well, maybe this could be the ending
with nothing left of you
A hundred wishes couldn't say
I don't want to

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

It's so clear that all we have now
Are thoughts of yesterday

#Strawberry Switchblade - Since yesterday

Thursday, August 9, 2012

Melancholichild

Nostalgia masa-masa kecil bisa saja muncul begitu saja, kapan saja, dan dimana saja. Tidak peduli berapa umur kita sekarang, memori-memori tentang masa kecil bisa merasuk kembali ke saraf otak kepala yang sudah semakin tercemar dengan pikiran-pikiran konyol dewasa kita. Yah, dulu juga sewaktu kecil kita mengeluarkan pikiran-pikiran konyol. Tapi konyol sewaktu kecil dengan konyol sekarang jauh berbeda. Haha.
Seperti saya, sering kali merasa dirasuki masa kanak-kanak jika mendengar musik-musik tahun 70-80-90an. Entah mengapa, mungkin dulunya orang-orang dirumah suka memutar lagu-lagu jadul tersebut. Entah mengapa pula saya bisa begitu akrab dan melankolis dan menjadi merinding hangat ketika mendengar Bob marley atau nat king cole bernyanyi. Padahal saya tidak ingat  pernah mendegarnya sewaktu kecil atau tidak. Memori saya langsung saja tertuju pada saat saya masih kanak-kanak disebuah rumah yang sederhana, diantara para ibu-ibu dan bapak-bapak yang baik, kawan-kawan sepermainan dan teman-teman kakak saya yang dulu sering bertandang dan menjahili saya.

Dan kemarin, secara tidak sengaja saya mencium bau rumput atau bau alang-alang di musim panas. Bau khas yang tidak asing, sering kali saya jumpai ketika masih kecil dulu. Dulu disekitaran rumah saya yang sekarang banyak terdapat tanah lapang. Disamping dan dibelakang rumah terdapat lapangan  atau mungkin bisa disebut sawah-sawah kering yang banyak ditumbuhi rumput dan alang-alang . Sebelum tanah-tanah itu didirikan bangunan rumah seperti sekarang, dulu bersama beberapa teman sepermainan, saya sering kali bermain bola atau sekedar bercanda gurau di situ. Tidak peduli waktu, cuaca atau omelan dari mama saya yang begitu ekstrimnoiseterror, saya tetap saja bermain atau tidur-tiduran di rumput-rumput itu. Itulah mungkin, saya jadi begitu akrab dan menjadi begitu melankolis ketika ingatan akan bau alang-alang itu muncul kembali.

Sore itu cuaca sangat cerah, puncak musim panas yang menyenangkan.
Saat yang tepat untuk bermain di tempat terbuka
Layang-layang sudah banyak menghiasi langit disekitaran rumah
Teriakan bocah-bocah kecil yang bermain bola terdengar riuh disana
Beberapa anak sedang asik berkejar-kejaran,
Tertawa sambil tidur-tiduran diatas rumput dan alang-alang yang sudah rubuh,
Semua terasa riang dan gembira. Ringan tak ada beban. Lepas.
Bau rumput dan alang-alang itu mengakrabkan semua.

Sampai bau rumput dan alang-alang itu tertutup semen-semen dan pondasi bangunan.
Dan lingkungan pun menjadi padat, kotor.
Orang-orang primitif berdatangan dan membuat rusuh.
Teman-teman pun menghilang entah kemana.
Ada yang berubah.
Kerja dan kawin, banting tulang kata beberapa.
Semprul.

Dan tanah lapang itupun hilang beserta rumput dan alang-alangnya.
Baunya juga. Bau terbaik yang pernah ada.