Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Saturday, December 8, 2012

Bruks?

Akhir-akhir ini pertanyaan-pertanyaan itu sudah mulai muncul di kepala. Apa guna semua ini? apakah ini benar-benar muncul dari dalam. Rasa peduli yang benar-benar ada. Apa benar? Lalu saya kembali datang ke rumah mereka dan kembali berbincang-bincang, mendengar keluhan, memandangi setiap sudut tempat tinggal mereka, dapur, kamar tidur yang sekalian juga berfungsi sebagai ruang tamu. Mendengar kepolosan, ketidaktahuan dan ke tidak pedulian mereka akan hidup mereka yang semakin jatuh dan terpinggir kan oleh kehidupan yang dibentuk oleh Negara dan Kapitalis.

Dan ketika saya mengendarai motor butut saya dimalam hari, dikala pulang kerumah dan menerobos hujan gerimis di kota yang semakin ingin meniru Ibukota ini. Diam-diam hati kecil saya berkonspirasi dengan akal pikiran saya dan memaksa saya untuk bergumam: Jangan tinggalkan mereka, berjuanglah bersama-sama, karena kapitalisme dan Negara semakin romantis. Sedangkan raja-raja kecil semakin banyak berkeliaran. Bisa apa mereka, Rakyat Miskin kota yang malang.

Panjang Umur perjuangan Rakyat Miskin. Kami bersamamu. Jangan menyerah.

Friday, November 9, 2012

Rain, please drops....

Langit malam ini warnanya memerah. Biasanya akan turun hujan. Sore kemarin, hujan juga turun meski hanya sebentar. Kemarin pagi juga, tapi cuma sebentar. Yah, rupanya bulan november ini datang dengan sebuah kabar. Bahwa, musim penghujan akan datang "tepat waktu". Mengobati kerinduan akan hujan setelah beberapa lama kota ini dilanda musim panas yang berkepanjangan.

Mendengar kedatangan musim hujan, artinya kita harus bersiap-siap menyambutnya. Menyambutnya dengan selalu siap sedia akan banjir, jalan-jalan yang tergenang sampai ketersediaan jas hujan didalam bagasi motor. Meskipun sebenarnya puncak musim hujan akan datang pada bulan berikutnya, yaitu Desember. Tapi tak apalah jika kita mengantisipasinya dari sekarang. mengingat November sudah mengirimkan sinyal musim penghujan dengan suara-suara gunturnya yang menggelegar kemarin sore meskipun hujan tidak terlalu deras datangnya.

Dibalik berita umum mengenai banjir dan jalan-jalan yang tergenang air hujan. Sebenarnya musim hujan juga dapat mengobati "kegerahan" hati dan pikiran yang panas. Meskipun hanya berandai-andai saja. Melihat rintik-rintik ataupun lebarnya hujan yang turun melewati atap rumah membuatku tersenyum. Seakan-akan merasakan sesuatu yang menyegarkan. Sebut saja itu Melankolia. Saya sedang merayakan melankolia ini sebelum masa-masa perang akan datang kembali. Saya akan merayakan awal musim hujan ini dengan secangkir teh ditemani beberapa buku yang siap disantap sambil menikmati gemiricik air hujan yang turun melalui atap diteras kamar. Atau mungkin setelah hujan reda ada baiknya merayakannya dijalan-jalan kota yang telah basah karena diguyur air hujan sambil menghirup baunya yang khas. Jika sempat atau kondisi memungkinkan, mendapatkan sekaleng beer sebagai teman dijalan juga ide yang bagus.

Akh, entah apa yang saya tulis ini. Saya terlalu merasakan melankolia yang terlalu dalam. Sekaligus sedang menyalakan kembali api  didalam hati untuk sebuah langkah yang saya pikir benar. Hmmm, tidak ada salahnya jika saya memutar lagu efek rumah kaca yang berjudul Desember lebih awal :)

Wednesday, October 17, 2012

Blengasblengus

Eh, Hujan jon.
Yoi Dul, hujan.
Kenapa jarang kelihatan, jon?
Kan lagi sering-seringnya hujan dul, hehehe
Kemarin-kemarin belum hujan. Kok jarang kelihatan. Apa lagi ada proyek?
Proyek? Proyek Babi. Hhhhaha
Stock banyak rupanya?
Stock? Stock Babi. Hahahha
Alaaah, alasan kau jon.
Akh, banyak cincau ku dul. Ini bakar sana !!!

Tuesday, September 25, 2012

Hmmmm

Kemarin saya baru saja khatam membaca bukunya Mitch Albom yang berjudul "Have a little faith". Seperti buku Mitch yang lain. Isi buku ini merupakan kisah nyata yang dia alami sendiri. Berawal dari seorang rabi yang bernama Albert Lewis yan meminta Mitch untuk membacakan Eulogi dihari pemakamannya kelak. Tapi saya bukan mau mereview dan meresensikan buku ini disini. Meskipun sebenarnya banyak hal yang saya bisa petik, pelajari (atau apapuun istilahnya) dari buku ini. Bukannya juga saya akan menjadi Yahudi atau apapun. Saya tidak akan menjadi apapun, tidak.

Meskipun isi buku ini sudah menarik dari halaman awal hingga akhirnya. Saya tertarik atau mungkin khususnya tertarik diisi buku ini pada halaman epilognya. Sebuah pertanyaan Mitch kepada Albert lewis. Yang isi dan inti dari pertanyaan itu mengenai percakapan manusia (yang diibaratkan adalah Albert lewis) bersama Tuhan.
Isi percakapannya kira-kira begini:

Sang manusia berkata. Tuhan, aku telah melakukan banyak kali kebaikan di Bumi. Aku telah mencoba mengikuti ajaran-ajaran-Mu dan menyebarkannya. Aku telah mencintai keluargaku. Aku sudah jadi bagian dari komunitas. Dan menurutku aku sudah cukup baik terhadap manusia. Maka, Tuhan yang ada di surga, untuk semua itu, apakah pahalanya?

Mitch: Dan menurut anda (AL) apa yang akan dikatakan Tuhan?

Sambil tersenyum, Al menjawab:
Tuhan akan mengatakan, Pahala? Pahala apaaan? Memang semua itulah yang seharusnya dilakukan !!!

#Hmmmm, Yeah. memang sebenarnya yang harus kita lakukan adalah berbuat kebajikan terhadap sesama manusia. Pahala, surga atau apapun namanya janji-janji itu, sebaiknya tidak usah diambil pusing. Hah, sudahlah.

Tentang ini itu yang tidak penting

Kau tak perlu susah-susah mengikuti ku untuk tidak makan di tempat-tempat seperti KFC, Mcd atau semacamnya. Tidak perlu juga repot-repot untuk mengetahui musik apa yang saya dengarkan. Tidak juga harus berpusing ria untuk mencoba mengerti buku apa yang saya baca. Tidak perlu juga bersusah hati memikirkan saya mengenai apa yang saya kerjakan. Tidak perlu kiranya juga memasang perangkap prasangka buruk kedalam hati dan pikiran kalian mengenai isi pikiran saya, komitmen saya ataupun keyakinan saya terhadapa sesuatu. Itu semua tidak penting bagi kau maupun kalian.
Karena saya pun tidak punya waktu yang banyak untuk menjelaskan kepadamu atau kalian mengenai itu semua. Dan biarkan kita sepakati itu semua sebagai  hal-hal yang tidak penting untuk ditanyakan. Cukuplah saya sendiri yang mengatakan itu penting. Ok, kurasa ini semua sudah cukup. Larang-melarang itu sudah basi dan membosankan, janganlah sampai kau juga menjadi membosankan.
Saya harap ini semua hanya lelucon. Yah, tentang kejadian kemarin itu.
#haha

Monday, September 10, 2012

Start today atau forget it atau fukk it, haha

Hari sial. hari  itu benar-benar ada. Saya sudah mempercayainya sejak beberapa tahun yang lalu.
Seberapa kecil kesialan yang kau dapatkan di hari-hari mu. Hari sial tetaplah hari sial. Sama seperti berita buruk yang kau dapatkan. Mau sehalus bagaimanapun cara penyampaiannya, berita buruk tetaplah berita buruk. Dan berita buruk juga termasuk hari sial.

Oleh sebab itu, semuanya. Yang pernah, yang sedang dan akan saya dengar atau dapatkan nanti yang berbentuk kesialan-kesialan itu akan saya anggap hanya sebagai sekedar lucu-lucuan saja. Lelucon konyol yang akan saya transformasikan kedalam wahana menghibur diri yang sudah terlalu lapuk dimakan oleh istilah yang bernama kebosanan akut. Haha
#alaah.

PS: Ini bukan curhat apalagi aforisme. Ini hanya celoteh singkat disiang hari yang muncul begitu saja tanpa sebab dan saya yakin tidak menimbulkan efek apapun kepada yang membacanya. 

The "Thing" is a Joke.

Akhir-akhir ini saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah saja. Tidak ada aktivitas berat yang saya lakukan. Lebih banyak mengingat-ngingat pengalaman-pengalaman dan hasil olah pikir yang pernah diterapkan di otak mulai dari jaman SD sampai lulus kuliah kemarin. Dan apa hasil dari mengingat-ngingat itu? jawabannya adalah tertawa! Haha. Lucu juga mengingat-ngingat itu semua. Mulai dari "ribuan" pengalaman konyol ala anak SD yang selalu dirindukan. Kisah ABG tingkat SMP yang baru mengenal cinta dan musik beserta ehem alkohol dan gerombolannya. Berlanjut ke masa-masa high school bertitel SMA dimana tindakan konyol nan berbahaya akan dimulai dari sini. Ahhh, siapa pun yang pernah melewati semua fase ini akan merindukan saat-saat itu. Dan saya pun tertawa mengingat semua itu. Entah itu pengalaman yang bersifat senang maupun sedih!. Semua terasa seperti lelucon saja.

Lalu berlanjut mengingat-ngingat ke masa-masa dunia kampus. Masa-masa penuh gejolak jiwa dan pikiran. Campur-campur. Alcohol every day. Masuk lebih jauh ke dunia musik dan tongkrongan bawahatanah tanpa meninggalkan identitas seorang mahasiswa dari kampus yang melahirkan "tangan-tangan kanan" kapitalis. Haha. Aneh juga saat itu, aah bukan aneh tapi lucu. Berpikir dan berteriak keras menentang kapitalisme padahal saat itu saya dan "mereka" mengenyam dan memburu ijazah dikampus yang melahirkan tangan-tangan kanan kapitalis. Hahhaa. Tertawa lagi. Hahaha

Lalu masuk ke tahap akhir kuliah, melakukan apa saja kecuali melakukan "suap" atau sogokan kepada para pengajar. Mungkin ini adalah salah satu sikap yang saya bawa sampai sekarang. Tapi sikap ini juga tetap membuat saya tertawa kalau mengingatnya. Meskipun tidak bisa dibanggakan, tapi saya harap sikap itu akan terus melekat didalam badanku ataupun tetap melingkar di balik bajuku. Seperti seseorang yang sedang berganjasmara di lagu The Hotdogs.

Lalu masa kuliah berakhir, masuk kedunia kerja. Sikap anti "suap" masih saya bawa. Saya masih tertawa kalau mengingatnya. Dan buntut dari sikap itu, saya keluar dari pekerjaan yang bagi beberapa orang adalah "high level". Haha.

Diluar dari semua itu. Hal dan pengalaman lain yang membuat saya tertawa kalau mengingatnya adalah, hmmmm. Oke, mulai dari kisah cinta konyol yang tak kesampaian, mabuk konyol yang memalukan, hari sial yang hampir memberikan tiket gratis dihotel prodeo, pengalaman-pengalaman mendaki gunung, bermain bersama band menyebalkan tapi tetap dirindukan, berdebat konyol dengan beberapa teman dan yang paling memalukan dan menyebalkan adalah masalah yang terjadi dilingkup organisasi kampus yang saya tumpangi. Haha, ini yang pailing lucu. Hahha

Berdebat dengan diri sendiri juga merupakan hal yang lucu. Gila? ahhh ini bukan gila. Hanya keisengan dalam menghabiskan waktu dimusim panas yang membosankan. Hahha

#Semua ini benar-benar "hanya" sebuah lelucon.....
Hahaha

To be continued....

Friday, August 31, 2012

Saya baru tahu, dan benar-benar meng-amini kalau rasa bosan dan tidak peduli itu bisa bersumber dari orang-orang disekitarmu. Entah kenapa, rasa-rasanya saat sekarang  rasa bosan plus kecewa itu datang lagi. Tapi tidak menyerang secara frontal, sekedar meneror. Tapi sama saja rasanya.

Saya pikir, orang-orang didekat ku terlalu banyak melarang-larang dan marah. Saya tidak bisa melihat alasan mereka secara jelas. Dan seperti biasa saya tidak terlalu ambil peduli. Tapi, selalu saja ada efek yang ditimbulkan. Muak.

Ah, saya ingin sekali naik gunung lagi. Bepergian keluar juga mungkin menjadi solusi yang tepat. Mungkin minggu depan.Setelah urusan tidak penting ini semua selesai :)


Monday, August 27, 2012

Yess I bet we’re running out of gas
Cause everyone fall for their first crash
Still hope this mountain build for last

But someone out there says it’s a no!

Heaven hell says it is a no!
Cause everyone don’t want to be grow old
They like grow up slowly as possible

And all you have to do just climb….

Over my mountain and close your eyes
And I’ll be there
No matter there is a yess or no

Cause I hope you’ll be the brightest one
Cause I hope you’ll be the greatest one

Ooh what it’s all about?
And I don’t care about

But I hope that  you’ll still be mine  !



-#YESS - Polyester Embassy


Friday, August 17, 2012

Melankolia masa balita

Just close your eyes and then remember
The thoughts you've locked away
When tomorrow comes you'll wish
You had today

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

If you're still there when it's all over
I'm scared I'll have to say
That a part of you has gone
Since yesterday

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

Well, maybe this could be the ending
with nothing left of you
A hundred wishes couldn't say
I don't want to

And as we sit here alone
Looking for a reason to go on
It's so clear that all we have now
Are our thoughts of yesterday

It's so clear that all we have now
Are thoughts of yesterday

#Strawberry Switchblade - Since yesterday

Thursday, August 9, 2012

Melancholichild

Nostalgia masa-masa kecil bisa saja muncul begitu saja, kapan saja, dan dimana saja. Tidak peduli berapa umur kita sekarang, memori-memori tentang masa kecil bisa merasuk kembali ke saraf otak kepala yang sudah semakin tercemar dengan pikiran-pikiran konyol dewasa kita. Yah, dulu juga sewaktu kecil kita mengeluarkan pikiran-pikiran konyol. Tapi konyol sewaktu kecil dengan konyol sekarang jauh berbeda. Haha.
Seperti saya, sering kali merasa dirasuki masa kanak-kanak jika mendengar musik-musik tahun 70-80-90an. Entah mengapa, mungkin dulunya orang-orang dirumah suka memutar lagu-lagu jadul tersebut. Entah mengapa pula saya bisa begitu akrab dan melankolis dan menjadi merinding hangat ketika mendengar Bob marley atau nat king cole bernyanyi. Padahal saya tidak ingat  pernah mendegarnya sewaktu kecil atau tidak. Memori saya langsung saja tertuju pada saat saya masih kanak-kanak disebuah rumah yang sederhana, diantara para ibu-ibu dan bapak-bapak yang baik, kawan-kawan sepermainan dan teman-teman kakak saya yang dulu sering bertandang dan menjahili saya.

Dan kemarin, secara tidak sengaja saya mencium bau rumput atau bau alang-alang di musim panas. Bau khas yang tidak asing, sering kali saya jumpai ketika masih kecil dulu. Dulu disekitaran rumah saya yang sekarang banyak terdapat tanah lapang. Disamping dan dibelakang rumah terdapat lapangan  atau mungkin bisa disebut sawah-sawah kering yang banyak ditumbuhi rumput dan alang-alang . Sebelum tanah-tanah itu didirikan bangunan rumah seperti sekarang, dulu bersama beberapa teman sepermainan, saya sering kali bermain bola atau sekedar bercanda gurau di situ. Tidak peduli waktu, cuaca atau omelan dari mama saya yang begitu ekstrimnoiseterror, saya tetap saja bermain atau tidur-tiduran di rumput-rumput itu. Itulah mungkin, saya jadi begitu akrab dan menjadi begitu melankolis ketika ingatan akan bau alang-alang itu muncul kembali.

Sore itu cuaca sangat cerah, puncak musim panas yang menyenangkan.
Saat yang tepat untuk bermain di tempat terbuka
Layang-layang sudah banyak menghiasi langit disekitaran rumah
Teriakan bocah-bocah kecil yang bermain bola terdengar riuh disana
Beberapa anak sedang asik berkejar-kejaran,
Tertawa sambil tidur-tiduran diatas rumput dan alang-alang yang sudah rubuh,
Semua terasa riang dan gembira. Ringan tak ada beban. Lepas.
Bau rumput dan alang-alang itu mengakrabkan semua.

Sampai bau rumput dan alang-alang itu tertutup semen-semen dan pondasi bangunan.
Dan lingkungan pun menjadi padat, kotor.
Orang-orang primitif berdatangan dan membuat rusuh.
Teman-teman pun menghilang entah kemana.
Ada yang berubah.
Kerja dan kawin, banting tulang kata beberapa.
Semprul.

Dan tanah lapang itupun hilang beserta rumput dan alang-alangnya.
Baunya juga. Bau terbaik yang pernah ada.

Sunday, July 15, 2012

Bruksssy

Kata orang hidup itu adalah perjuangan, itu benar. Yang lain mengatakan bahwa hidup itu adalah perang. Itu juga benar. Tapi saya ingin menambahkan lagi satu "anekdot" tentang hidup. Bahwa, hidup itu (mungkin) yang sebenarnya adalah persaingan. Yah, persaingan. sebuah embel-embel kuno dan membosankan. Jika dirujuk kepada dua keyakinan awal tentang hidup di atas, hidup adalah perang dan perjuangan, maka mungkin-mungkin saja statement tentang "hidup" itu akan bermuara pada persaingan.
Saat ini, dimana seseorang yang telah berada  di usia produktif seperti saya dituntut untuk menjadi "something". Something sudah pasti berarti mempunyai kesibukan yang menghasilkan dan membanggakan. Menghasilkan berarti mempunyai segepok jutaan rupiah disaku. Membanggakan berarti kau bisa dibicarakan di pertemuan-pertemuan keluarga atau pertemuan-pertemuan orang-orang konservatif plus feodal lainnya.
Kembali lagi ke kalimat "persaingan". Entah mengapa saya sedikit sensitif dengan kalimat ini. Apakah orang-orang mesti bersaing dalam hal menempatkan diri kedalam sebuah tingkatan "kelas". Saat saya pulang kerumah kemarin dari perjalanan saya mendaki gunung. Saya kembali dihadapkan dengan kata "persaingan". Kata-kata yang ditembakkan secara membabi buta oleh orang-orang terdekat.
Mengapa orang-orang itu terlalu serius bersaing untuk hal-hal yang akan membuat kita semakin sombong? hal-hal yang akan memasukkan kita semakin dalam kesebuah kotak bernama "uang adalah Tuhan nyata yang terlihat"
Aaah, atau mungkin saja saya yang terlalu sensitif mendengarkan kalimat tentang persaingan.
Entah kalian mencibir atau tidak, saya bukannya orang yang anti pekerjaan. Tapi, dongeng konyol tentang persaingan sepertinya tidak perlu kita masukkan ke dalam otak kita. Hidup akan menjadi santai tanpa adanya persaingan. Persaingan hanya akan membawa kita ke sebuah bencana. Perang, kerusuhan, menyakiti orang lain, membunuh, mencaci orang lain sampai menghujat alam yang merupakan muntahan dari setan paling memuakkan yaitu "persaingan".

Jadi, kalimat apa yang sebenarnya pas buat kehidupan ini?
Hmmm,
Hidup adalah tentang menghormati dan menyayangi orang lain, bersenang-senang dan juga "perang". Haha
atau seperti kata The Hotdogs,
"lakukan apa pun yang ingin kau lakukan, dan persetan dengan persaingan. Persetan menang dan kalah, persetan dengan segalanya"

Monday, June 18, 2012

Saturday night, Ok

Malam itu, disebuah minimarket waralaba yang sedang naik daun di kota ini berubah menjadi tempat yang saya akan juluki tempat paling terkeren atau terbaik setidaknya untuk malam itu. Kenapa bisa? yah kenapa bisa, itu adalah pertanyaan yang pas buat kau tanyakan padaku. Ditempat itu, disebuah stage kecil dengan kapasitas sound tidak terlalu mewah 4 orang yang mempunyai band punk dan telah mempengaruhi hidup saya dengan lagu-lagunya kembali terlihat, tepatnya mungkin kembali "latihan" seperti yang dikatakan oleh vokalisnya. Butuh waktu yang lama untuk melihat band in kembali bermain. Untuk band yang saya kagumi seperti mereka, saya sangat antusias melihat mereka kembali perform. Tidak peduli dimana lagi mereka bermain, yang jelas saya senang melihat mereka kembali bernyanyi. Dibuka dengan lagu Not Available (Little Lunatic) mungkin menjadi "curhat" mereka kepada pendengar. dilanjutkan dengan Ganjasmara, sebuah anthem tentang kerinduan akan "sesuatu" yang lama tidak kelihatan. Lalu dilanjutkan dengan lagu dari Long Beach Dub Allstars (lupa judulnya) yang mempunyai makna kira-kira bahwa punk bisa juga berbahaya walaupun tampilan mereka berbeda daripada yang lain. Dan terakhir ditutup dengan Nofx (Eat The Meek) mungkin sebagai jawaban "kekalutan" mereka akan keeksisan mereka, mungkin. Yah, mereka adalah The Hotdogs. Band yang memberikan banyak pengaruh bagi orang-orang seperti saya, mungkin. ahh entah siapa orang-orang itu.

Satu hal  yang ingin saya katakan adalah hal terbaik yang saya lakukan sebelum bepergian meninggalkan kota ini adalah melihat The HotDogs kembali "latihan" :)

Friday, June 8, 2012

Entahlah

Yah Selamat !
Selamat anda berhak mendapat omelan dan gunjingan saat bangun dari tidur nanti
Selamat juga karena anda sebentar lagi akan merasa "kecil"
Selamat selamat selamat
Selamat datang kemalasan, selamat datang hari tua, selamat datang kembali kemenangan
Selamat karena stock hari ini berlimpah

persediaan brand dari mars juga cukup
Selamat !

Wednesday, May 30, 2012

free day, and every day

Hari tanpa rokok. kalau kau tidak bisa, jauhkan asap rokok mu dari orang-orang yang tidak merokok dan anak kecil.

Wahai para korporasi rokok tai ngenek, marlboro man ataupun class mild man. Jauhkan asap rokokmu dari kami dan anak-anak kecil. 

Tanah dan udara ini sudah terlalu kotor dengan politikus dan puntung-puntung mu dan sudah terlalu sesak dengan omong kosong-omong kosong partai dan asap tidak penting mu.

Monday, May 28, 2012

Just (ordinary) day

Hari kemarin menjadi bukti bahwa waktu memang cepat berlalu, haha. Rasa- rasanya saya baru saja melewati bulan mei tahun lalu, saat dimana saya bergelut dengan jatuh bangun mencari "nilei-nilei" di bangku kuliah.
Tapi hari kemarin sama seperti tahun lalu datang lagi tapi dengan suasana yang berbeda. Sekarang saya sudah berlisensi strata satu dan mantan pekerja kerah putih (yah mantan).
Bagi saya bulan mei adalah salah satu diantara bulan-bulan dalam satu kalender yang saya anggap paling keren. Saya lahir dibulan ini, dan biasanya di bulan ini saya merasakan gejolak paling membara, meluap dan terbakar dalam diri, haha. Termasuk ketika saya berhasil keluar dari status eksmud pada tanggal 1 mei kemarin, yah May day !.
Dan rencana-rencana untuk melakukan perjalanan (get lost?) pun dirancang pada bulan ini.

Tidak ada party hura-hura tokipan atau ganjos seperti dulu lagi. Hari sudah berganti, suasana juga sudah lain. Tidak masalah, inilah yang saya cari. memilah-milah kesenangan dan mencari kebenaran. Kebenaran.

Dan dengan banyaknya ucapan selamat yang muncul melalui sms ataupun ucapan dari media jejaring sosial lainnya. Saya percaya, saya masih mempunyai teman yang dulu walaupun saya merasa saya semakin menjauh.

Hmmm. Terakhir saya hanya mau bilang terima kasih buat yang kasih buku. Bukunya bagus :).

Yo wes, i am fukin 24 years old now, and i want to get lost next month. And go anywhere !

Forever young forever punx. Panjang umur para pembangkang.

Friday, May 18, 2012

Perang yang mana ?

Maki sana maki sini
Sampai tak sadar, makian itu ternyata mengarah kepada diri sendiri
Mendapati diri berada dalam pihak musuh bukanlah lagi hal yang patut dipertanyakan
Hanya karena keasikan memaki sehingga lupa arah kemana arah busur itu harus di layangkan
Alibi di tolak, karena sudah jelas "kita" semua pembual
Musisi juga pembual juga menjual
Radikal ? pemberontakan ? simbol ? uhh, tolong tunjukkan dimana alamat Mall terdekat di kota ini

Ketika yang dahulu kau yakini kini tak lagi memuaskanmu
Maka keluarlah.
Ciptakan keyakinanmu sendiri.
Bubarkan perang itu dan ciptakan yang baru
Karena pembangkang kelas teri seperti kita tak akan pernah punah

Saturday, May 5, 2012

Ngobs roll

Dul : Hai jon lama tak kelihatan

Jon : Yoi dul, kemarin-kemarin saya sibuk menjadi "robot"

Dul : Hahha. Eh ngomong-ngomong band kamu mana ? lama juga tak kelihatan

Jon : Masih ada dul

Dul : Masih sekencang dulu jon ? Lirik-liriknya masih ngalor ngidul ?

Jon : Ta' tau dul, kemarin kucoba mainkan gitar tapi jari ini masih seperti "robot", saya coba untuk memaki tapi yang lahir malah puisi

Dul : Perlu vitamin itu jon, haha

Jon : Seperti apa dul ?

Dul : Anggur merah ? ispot ?

Jon : Ahhh, males lah (sambil senyum mencurigakan)

Wednesday, April 25, 2012

Ini Bukan Curhat

Akhir-akhir ini saya selalu saja berfikir tentang pekerjaan, tentang mau jadi apa saya nantinya, tentang keinginan-keinginan orang disekitar saya, dan tentang bla bla bla lainnya yang berhubungan dengan "Masa depan yang cerah" (jika boleh saya meminjam istilah ini). Dan pada proses berfikir itu,selalu saja saya memaki diri sendiri. Memaki apa yang saya lakukan sekarang, menertawai mereka, hahh. Kemarin saya sempat chating dengan salah satu teman yang saat ini masih kuliah di Jawa. Isi dari obrolan dunia maya kami itu intinya bagaimana kita nantinya setelah selesai kuliah (bagi dia). Kami saling memberikan pernyataan, memberikan ide dan memberikan keluhan masing-masing. Yah benar, sebenarnya ini hampir saja dengan namanya curhat, tapi dikemas sedemikian rupa menjadi sedikit diskusi dan kajian, haha.

Seperti postingan yang kemarin-kemarin. Saya masih berfikir tentang pekerjaan, tentang aktivitas yang menuntut agar kita mengorbankan kebebasan kita. Gaji bulanan, tunjangan bulanan, status eksekutif muda, dan bla bla bla yang bisa membuat mu "keren" itu, kita terpaksa dan memaksa diri kita untuk meraih itu semua.

Tapi, ada hal lain yang lebih suci dari sekedar mengejar itu semua tanpa mengorbankan diri kita tercebur kedalam hal-hal yang sebenarnya bukan diri kita. Mengapa kita tidak melakukan apa yang sesuai dengan hidup kita, sesuai dengan apa yang kita sukai, dalam hal ini bisa kta lakukan untuk bertahan hidup. Melakukan pekerjaan yang membuat kita nyaman, membuat kita tenang karena sudah sesuai dengan pikiran dan prinsip kita adalah hal yang tidak bisa disesali, itu sangat menyenangkan.

Di akhir obrolan dunia maya dengan teman saya tersebut, saya sedikit berceloteh.
Sangat menyenangkan hidup orang-orang yang studinya mengambil jurusan kesenian, photography, sastra ataupun filsafat. Hidup mereka akan sangat menyenangkan. Mereka seperti menjadi diri mereka sendiri

Dan memang, obrolan kami itu tentang kuliah. Tentang jurusan kami di bangku kuliah yang sama-sama kami pikir membosankan.

Dan sekali lagi, saya memaki diri sendiri.

Sunday, April 22, 2012

Ini alasan saya beranjak dari sini :
Pertama, Saya hanya tidak ingin terjebak kedalam hal-hal "kotor" yang tidak sesuai dengan ide pikiranku. Kedua, Saya tidak ingin terjebak disini sampai waktu yang lama, menjadi alien dan mengubur semua imajinasi kerenku. Ketiga, Saya juga  tidak ingin terjebak didalam ruangan yang setiap harinya terdengar lagu-lagu dari band Wali dan ST 12. Keempat, Saya memang sudah tidak nyaman lagi berada dalam sistem ini.

Kadang saya berfikir, untuk apa semua aktivitas itu, aktivitas yang kita sendiri anggap bunuh diri. Kita menceburkan diri kedalam sumur-sumur tua yang kita ketahui tempat itu tidak akan pernah membuat kita merasa nyaman. Kita tahu tempat ini akan merenggut kebebasan kita, dengan promosi lama yang berjudul "MASA DEPAN YANG CERAH". Yah kita dengan sengaja memberikan kebebasan kita untuk itu semua. Menukarnya dengan gaji bulanan dan mengiming-imingi rencana hidup yang katanya terjamin. Hahh !

Dan suara-suara sekitar pun terdengar.
Lalu, jika tua nanti mau kasih makan apa anak cucu mu.
Saya jawab, Hari ini masih pagi, kita terlalu jauh dan terlalu cengeng  untuk memikirkan  resiko masa depan yang notabene kita karang sendiri dalam pikiran tolol kita.

Panggil saja saya bedebah atau apapun itu yang membuat kalian senang :)

Tuesday, April 17, 2012

Setelah kemarin-kemarin saya sedikit beralibi bahwasanya saya tidak akan "melarikan diri" dari "sini". Tapi nyatanya, sekarang saya benar-benar ingin melarikan diri dari sini. Plin plan ? Terserah ! tidak peduli !. Kejenuhan ini telah memuncak, entah untuk alasan apalagi saya harus tetap berada disini. Semuanya telah stuck. Saya telah membuat diri saya terperangkap di dalam jebakan yang pondasi nya saya buat dari alasan-alasan dan imaji-imaji palsu hanya untuk menjadi sekedar "something" yang ingin disebut "eksmud. Hahhhh, eksmud Taiii !. Dan sekali lagi saya muak dengan ini.

Friday, April 13, 2012

Ini bukan melarikan diri


Tidak ada bendera, scraft atau benda-benda lain yang dibentangkan diatas sana. Karena intinya memang bukan itu.
Ini hanya perjalanan singkat dan sedikit nekat.
Mengobati kerinduan dan kebosanan.
Menciptakan dan menyuburkan asa.
Membunuh sepi, kebencian dan kesombongan.
Dan yang harus kau tahu,
Ini bukan lucu-lucuan ataupun gaya-gayaan. 
Ini tentang belajar bagaimana berperang melawan diri sendiri.
Dan, saya selalu saja berharap untuk bisa mengerti dan menang dalam perang ini.

Someday, I wanna be real Punx

Monday, April 9, 2012

Bored

Inilah yang kau dapatkan

Monday, April 2, 2012

Bruksss

Atomic roads, nuclear sunrise
They left me all alone
Falling stars exploding on the sea
God it's beautiful


The land and the roses slowly disappeared
Why am I so alone?
A wounded angel is smiling at me
God it's so beautiful

(safe - M83)

*lagu ini selalu membuat saya merasa tenang dan menang (aman ? mungkin). Dalam keadaan manapun, mungkin sejak 1-2 tahun yang lalu. Saya menjadikan lagu ini menjadi soundtrack menuju ketenangan. Dan ketika saya berperang melawan diri sendiri dan mencoba bernegoisasi dalam perang itu. Saya pun kembali bersenandung seakan saya akan meraih kemenangan setidaknya untuk minggu ini. Dan rencana pun dibuat, walaupun hanya sehari. Kesenangan menuju puncak bumi akan dilakukan kembali, yah walaupun tidak terlalu tinggi setidaknya saya bisa melihat "nuclear sunrise" lagi dan kembali mengakui bahwa "God it's so beautiful" :).

Tuesday, March 20, 2012

- I was trapped ? -

Kira-kira keputusan apa yang akan kau pikirkan ketika semangat dan kalut semakin sering datang bergiliran, diantara pagi dan malam sambil  berebut optimis dan pesimis.

Aaaah, terjebak di dalam lubang pikiran sendiri
Ini benar-benar mengesalkan !

Monday, March 19, 2012

- Ini tetap bukan menyerah -

Tidak ada yang bisa dibanggakan dari sebuah pekerjaan yang di sekitarnya adalah kegiatan kotor para pejabat yang mengatas namakan pendidikan dan pengetahuan.
Dan, apa yang dulu nya saya idam-idamkan sepertinya tidak akan saya dapati disini.
Saya dipaksa untuk menggigit jari untuk sebuah alasan yang bernama "batu loncatan" ke jenjang selanjutnya.

Malam kemarin, ada hal yang lucu dan membuat saya tertawa ketika orang-orang disamping saya yang berada disini mulai membicarakan dan membanggakan sekaligus mengakui dirinya adalah mantan pejuang miras nomor 1 dijamannya.
Hahh, hal yang saya pikir tidak akan pernah saya ungkit-ungkit kembali.
Saya hanya tersenyum sembari melihat mereka berbicara penuh semangatnya.

Dan peluang untuk kembali ke level yang lebih rendah dalam hal dunia "hitam" sangat-sangat tidak membuat saya tertarik sama sekali.
Dan, selintas pikiran di tiap pagi hari pun muncul.
Setiap akan bergegas berangkat ke tempat yang berkedok ilmu pengetahuan yang ujung-ujungnya adalah UANG, saya sudah memilih untuk keluar.
Kata pertama yang terpilih menjadi alasan adalah Bosan. dan selanjutnya adalah ini bukan menyerah.
Tetapi ternyata keluar dari sini tidak semudah yang saya harapkan.
Bukan, bukan dari saya, tapi karena mungkin banyak orang yang akan kecewa.
Tapi, ini sudah menjadi rencana. Rencana yang membatu dalam otak.

Dan rencana untuk menuju puncak bumi pada pertengahan tahun ini sepertinya akan terwujud kembali. Mudah-mudahan saja. Amen.

Saturday, March 17, 2012

Saya selalu merindukan tempat ini. Dan disaat-saat  seperti inilah kerinduan itu menuntut. Entah apa yang saya cari disini. Saya tidak tau pasti. Beda disaat saya berada di pantai yang sepi, jalan yang sepi, lembah yang sepi dan puncak yang sepi. Tak ada hingar bingar kepalsuan seperti disini.

Saya merindukan waktu yang benar-benar telah menjauh karena pilihan saya sendiri.


Mengeles

kenapa jon ?
saya bosan jon
bosan kenapa jon?
bosan dengan keadaan sekarang jon
loh, knapa jon ? kan kau sendiri yang mau jon
iya jon, tapi sekarang saya bosan jon
ahhh, jon jon.

Wednesday, March 7, 2012

- Ini bukan Menyerah -

Mungkin ada benarnya mitos-mitos primitf yang mengatakan bahwa musuh terbesar mu adalah diri kita sendiri.
yah, mungkin ada benarnya, paling tidak yang sekarang saya alami sekarang. Bekerja di sebuah perusahaan (ehem) dan melamar di posisi sebagai orang yang nantinya akan mempunyai banyak musuh (terlebih musuh dari marketing people ), karena memang tugas dari posisi ini adalah  memeriksa dan memungkinkan untuk membuat orang-orang mengakui kecurangannya.

Dan berada  di posisi ini adalah hal yang paling saya kejar dalam kurun waktu setahun ini. Tapi, ternyata tidak semudah bayangan ketika berada dibangku kuliah dulu. Kerjaan yang santai serta beban yang tidak cukup berat juga tapi menuntut untuk saya menguasai dan mengerti semua arus kegiatan di perusahaan (ehem lagi, sorry para kamerad).

Dan sekarang, setelah beberapa hari menjalani training di tempat ini, serta disuguhi berbagai macam materi dan contoh kasus serta tak lupa diperlihatkan program kerja selama beberapa hari kedepan, membuat kepala ini terasa terputar dan ngeri sendiri.

Ada sesuatu yang bergejolak di dalam hati dan pikiran. Entah itu si hitam yang baik atau si putih yang jahat didalam pikiran sedang beradu argumentasi tentang bertahan atau tidaknya saya berada disini.

sayapun mengingat kembali mitos-mitos tadi diatas.Dan akhirnya saya meyakini dan mengamini bahwa saya tidak akan menyerah terhadap musuh terbesar sampai saya benar-benar takluk dan tidak bisa lagi mengelak terhadap kenyataan (kenyataan ? dimana kau ?).
Mengingat saya sebagai orang yang sangat bersemangat dalam menjalankan kegiatan yang saya sukai waktu kuliah dulu, saya putuskan untuk tetap bergerak maju, meskipun didepan sana sudah banyak hal yang segera menghadang.

Yang saya tahu, sekarang saya berada di jalan yang saya sengaja pilih, meskipun terjal dan mendaki.
Mendaki ? aahhh, entah dimana kesempatan itu sedang bersembunyi.

Dan saya pun duduk termenung melihat laptop kecil ini yang dalam monitornya terpampang dengan jelas tumpukan data excel sambil membayangkan ganja yang sudah semakin hambar terasa Dan musik Hardcore dan Thrashcore yang sudah tidak terdengar kencang lagi.

Aaah, sekali lagi saya rindu berada dalam perjalanan menanjak, menapaki kaki bumi.

Thursday, February 23, 2012

- Intromezzo -

Check, check, kabelnya sudah di check.
tes


Kenyataan adalah perang, kenyataan adalah perang. Maka bersiaplah. 
Teriakan seorang vokalis band punk ketika saya masih SMA dulu


Kalau hidup adalah perang, bolehkah saya menonton saja?
Begitulah yang ditulis oleh seorang teman


Hmmm,
Dan jika memang hidup itu adalah perang, maka saya berharap akan tetap duduk disini sembari memegang kendali proyektor kehidupan tanpa ada rasa penyesalan dan keluhan basa basi busuk lainnya.


- ok, thanx

Saturday, February 11, 2012

- New culture -

Setelah Boyband dan Korean style menjamur bak tai sapi di jalan raya

Kini ada lagi yang sedang nge-trend di negeri ini
Yang pastinya lebih ekstrim daripada ayu ting ting dan Smash apalagi SBY

Sebenarnya ini adalah barang lama, bukan musik juga bukan Lifestyle.
Tapi setelah di promosikan dengan apik bak teater di media-media Tv
Hal ini meraih popularitasnya di media-media elektronik maupun cetak bahkan gosip jalanan

Apa itu ?
Inilah dia, kultur terbaru dari negeri yang penuh dengan stok koruptor dan partai omong kosongnya
Tradaaaa, kultur itu bernama " Kecelakaan maut 2012 "

Hai, Perkenalkan nama saya Afriyani.
pelopor tabrakan maut tahun ini, senang bertabrakan dengan anda.

Saturday, February 4, 2012

- cut, rolling on and action -

Dulu, 
semuanya dicoba, dikejar dan dijadikan kesibukan 
itu dulu, 
ketika kata "keren" belum menjelma menjadi "trend"


Sekarang,
semuanya dipilah-pilih
ada yang dihapus, diganti dan dirubah
dari ajang memaki diri, berubah menjadi wahana menenangkan diri


ah,
si "keren" sudah menjadi "trend"
jadinya, si "keren" sudah tidak "keren" lagi


Dan, yang membosankan
si "trend" ingin dibilang "keren"


Maleslah

Monday, January 30, 2012

Siapa yang tahu mati itu akan datang kapan


“Setiap orang tahu mereka akan mati, tapi tak seorang pun percaya bahwa itu bisa terjadi pada mereka dalam waktu dekat”Morrie Schwartz

Yah, mungkin seperti itulah yang memang terjadi. Seperti kalimat di atas, kita percaya akan kematian, tapi kita percaya hal itu tidak akan terjadi pada waktu dekat. Saya mengangguk nya. Apakah ini termasuk salah satu sifat kontradiktif dari makhluk bernama manusia?, yah mungkin saja. Bahkan orang yang mengaku paling beriman pun mungkin saja mengakuinya, bahwa dia yakin dia tidak akan mati dekat ini.

Tapi, masalah nya kita tidak tahu kapan kita akan mati, sebuah teka teki jadwal kematian yang diberikan oleh Maha Pencipta. Baru-baru ini salah seorang teman saya meninggal dunia. Hal yang tidak pernah kami duga. Sebuah kejadian yang sampai sekarang orang terdekatnya menganggap ini hanya sebuah mimpi, tapi kenyataannya ini benar-benar terjadi. Sebelum teman yang satu ini, bulan-bulan kemarin saya juga kehilangan beberapa teman yang sudah dulu berangkat meninggalkan dunia ini, dan ceritanya selalu sama. Seakan-akan semua hanya mimpi, bahwa kemarin malam kita masih bersama dan besoknya teman itu sudah tiada. Ini lah teka-teki jadwal kematian itu.

Dan setiap saya mendengar dan melihat kematian di depan mata entah itu ketika berada dalam ICU rumah sakit atau di sebuah pemakaman, tiba-tiba saja saya merasa ada yang membuat saya untuk kembali berfikir, kapan undian itu akan datang kepada saya. Dan perlahan-lahan saya merasakan perubahan dalam diri, ketika semua nya berubah perlahan menjadi bijak, mulai memilah milah cara untuk bersenang-senang di dunia ini, dan saat-saat ketika saya berhenti memaki dan mengeluhi hidup diri sendiri dan orang lain, semuanya serasa menjadi nyaman. Menemukan diri dalam suasana yang begitu santai dan nyaman untuk berjalan.

Tapi, apakah kita ini sudah siap untuk berjalan menuju puncak langit itu, ketika semuanya sudah berubah menjadi bijak dan melankolis ?

Saya tidak tahu, mungkin yang Di-atas Sana bisa memberikan jawaban melalui mimpi-mimpi kita di malam hari.


Wednesday, January 25, 2012

Good Bye Mr. Good Man

Satu lagi yang pergi,
Mungkin hanya kau yang merasakan bagaimana sakitnya terjatuh dari ketinggian saat itu. Sekali lagi karena sifat mu yang selalu baik kepada orang terdekatmu kau rela terjatuh, yah terjatuh dan tak lagi bangkit.

Mungkin,
Kau bukanlah seorang mahasiswa yang rajin apalagi pandai, bukan juga mahasiswa yang muncul di organisasi seperti seorang demonstran, dan bukan juga junior yang selalu membanggakan kemampuannya di depan senior-senior.

Tapi yang saya tahu,
kau adalah seorang mahasiswa yang mau berubah menjadi lebih baik, mengejar ketinggalan sks yang selalu saja membuatmu pusing 7 keliling, seorang organisatoris yang loyal tanpa peduli dengan SK panitia (selalu menjadi panitia bayangan tanpa harus mengeluh, serta ciri khas mu ketika kita sedang rapat kau selalu mengatakan "hidup kegiatan"), dan juga junior yang mau mendengar arahan dari senior-senior yang kau anggap baik.

Saya ingat dimana kau sering bercanda ingin cepat mati, keinginan yang sekarang akhirnya kau gapai. Kau pernah bilang ingin bergabung dengan Alm.ayah dan adik yang kau sayangi, tentunya dengan nada bercanda saat itu.

Saya juga ingat ketika kau curhat mengenai kekasih mu yang sekarang, kau curhat bagaimana kau menyukai pacarmu itu sedari dulu, ketika itu kita sedang perjalanan menuju lembah ramma, perjalanan mendaki pertama mu. kita tertawa terbahak-bahak malam itu setelah sebelumnya kita singgah di toko minuman dan kau memborong banyak saat itu.

hmmm, seharusnya kau tidak terjatuh hari itu. Seharusnya saya mengajak mu ke gunung. ketika kau sms saya dan terus menanyakan perihal keberangkatan saya. Saya merasa bersalah ketika tidak serta mengajak mu, perasaan bersalah yang terus menyesak ketika melihat tubuhmu terbaring tak berdaya di ruang ICU rumah sakit.
Seharusnya kita foto bersama di puncak gunung bulusaraung saat itu. Maaf

Tapi sudahlah, ini sudah jalanmu. Kau telah berhasil mencapai garis akhir kehidupan, sebuah rute akhir hidup manusia yang semua orang akan capai.

hmmmm...
saya yakin, dimana pun kau berada sekarang, kau sedang berjalan menuju puncak langit yang sangat tinggi.
Perjalanan yang akan membuatmu tenang dan damai.
Keluarga, Teman, senior, junior, dan kekasih mu tersenyum dan mendo'akanmu dari bawah sini. 

Semoga tenang disana
Saddam Ridwan ( 1990 - 2012 )



Monday, January 2, 2012

diam diam diam diam, mari kita tinggalkan diam itu :)

Ini hampir tahun ke-3 kita. Tapi anehnya kenapa kita terasa semakin jauh. Satu kota beda benua itu katamu, hehe. Sekarang kita seperti menyimpan rahasia kita masing-masing, menyimpan keluh kesah kita masing-masing. Sudah jarang bahkan tidak ada lagi gelak tawa dan cerita-cerita konyol diantara kita. Saya merindukan saat-saat dimana kita berdua tersenyum, tertawa dan berbagi cerita, mungkin seperti masa-masa  3 tahun yang lalu. Mungkin saya yang terlalu acuh atau kau yang terlalu sensitif, siapa yang tahu. Kita bagaikan padang rumput hijau yang tiba-tiba diserang oleh badai kutub utara yang membentuk es tebal begitu saja diantara kita.  



"Kalau kita tidak dapat mencairkan kebekuan, bagaimana kalau kita tenggelamkan saja kebekuan ini"

Buku : Radikal itu menjual, Joseph heath dan Andrew potter


Apa yang ada dikepala dan dihati mu ketika sekian lama kau mengira apa yang telah kau lakukan saat ini dan saat-saat kemarin adalah gerakan yang radikal, gerakan yang kau kira dapat membentuk budaya tanding yang dapat membuat "kapitalisme" atau hal-hal yang kau anggap "pasaran" akan musnah ternyata adalah gerakan yang  malah menyuburkan kapitalisme atau hanya membuka hal-hal baru yang sifatnya akan menjadi "pasaran" nantinya.

Mungkin inilah yang ada didalam buku ini, dimana kedua penulis ini dengan bahasa yang begitu jelas, menusuk dan menyindir para pemberontak-pemberontak budaya tanding. Dengan berbagai contoh kasus kedua penulis ini memberikan gambaran bagaimana budaya tanding itu menjadi penyubur kapitalisme itu sendiri. Budaya tanding yang digembor-gemborkan oleh para "pemberontak" sebagai alternatif atau pembeda dari hal-hal yang dianggap "pasaran" kini berbalik menjadi hal yang tidak alternatif lagi, hal yang menjadi pasaran, tidak ada pembeda. Siapa sangka, perusahaan atau produk yang sekarang menjadi perusahaan multinasional dulunya adalah produk yang diharapkan akan menjadi produk yang membentuk budaya tanding, heh.

Mulai dari Hippies - Punk, Freud, American beauty-Fight club, Nike, Kurt Cobain, Konsumerisme-Konsumsi kompetitif, Pemberontakan kulit hitam sampai Sayuran organik mereka coba bongkar dan ulas bagaimana nama dan istilah diatas bekerja dan memberikan pengaruh kepada masyarakat budaya tanding.

nb: Buku ini saya beli sekitar tahun 2010 lalu, dan sekarang sudah yang ke tiga kalinya saya baca. Ada perasaan yang janggal dan merasa di tusuk ketika pertama kali membaca buku ini, namun setelah dibaca lagi dan coba dikembalikan kedunia nyata sekarang ini, saya menganggap buku ini ada benar nya juga. Tapi, menurut saya tidak semua benar atau sekarang sudah terbalik. Buku yang bagus, pas buat siapa saja yang menganggap dirinya adalah pemberontak budaya tanding masa kini. :)