Sedikit berucap

Apa yang kita lakukan bila urutan kematian alamiah menempatkan kita di antrean berikutnya, ketika kita tak lagi bisa bersembunyi dibalik pikiran " Ini bukan giliranku"?

- Mitch Albom

Saturday, December 8, 2012

Bruks?

Akhir-akhir ini pertanyaan-pertanyaan itu sudah mulai muncul di kepala. Apa guna semua ini? apakah ini benar-benar muncul dari dalam. Rasa peduli yang benar-benar ada. Apa benar? Lalu saya kembali datang ke rumah mereka dan kembali berbincang-bincang, mendengar keluhan, memandangi setiap sudut tempat tinggal mereka, dapur, kamar tidur yang sekalian juga berfungsi sebagai ruang tamu. Mendengar kepolosan, ketidaktahuan dan ke tidak pedulian mereka akan hidup mereka yang semakin jatuh dan terpinggir kan oleh kehidupan yang dibentuk oleh Negara dan Kapitalis.

Dan ketika saya mengendarai motor butut saya dimalam hari, dikala pulang kerumah dan menerobos hujan gerimis di kota yang semakin ingin meniru Ibukota ini. Diam-diam hati kecil saya berkonspirasi dengan akal pikiran saya dan memaksa saya untuk bergumam: Jangan tinggalkan mereka, berjuanglah bersama-sama, karena kapitalisme dan Negara semakin romantis. Sedangkan raja-raja kecil semakin banyak berkeliaran. Bisa apa mereka, Rakyat Miskin kota yang malang.

Panjang Umur perjuangan Rakyat Miskin. Kami bersamamu. Jangan menyerah.

0 komentar: