Berita kematian , berita duka, berita perpisahan
Berita buruk, bagaimanapun penyampaiannya, berita buruk tetaplah tidak enak.
Siapapun dia, entah dekat atau tidak dengan kita, selama kita mengenalnya, berita buruk tetap saja buruk bagi kita.

Satu lagi orang yang saya kenal telah pergi dari dunia ini. Seorang kawan yang periang, selalu bercanda ketika nongkrong bersama, seorang teman yang suka menggunakan istilah skedet" dalam leluconnya.

2 hari yang lalu masih sempat bercanda dengannya. Kemarin masih sempat ber-alkohol bersama teman-teman. Dan tadi sore, kabar buruk itu datang, seorang teman yang periang itu telah tiada, serangan jantung telah mengambil nyawanya.

Saya bukan teman dekatnya, tapi kematiannya cukup membuat saya berdiri terpaku di kamar mayat. Saya membayangkan tubuh saya yang terbaring disana. Saya tak takut mati, semua orang juga. Yang saya pikirkan bagaimana caranya saya mati nanti. Bagaimana dengan orang-orang terdekat saya, apakah mereka akan menangis seperti apa yang saya selalu liat ketika ada kematian, apakah mereka akan kehilangan ? itulah yang saya pikirkan, dan saya takutkan. Dan bagaimana kehidupan setelah mati, saya tak tahu, bukan tak peduli.

Lama berdiri dan sedikit berfikir di kamar mayat itu, kapan kira-kira undian itu datang kepada saya
Saya bertanya dalam hati, apakah saya sudah siap ? sekarang ? saya tidak tahu.

Akhir-akhir ini saya selalu memikirkan tentang kematian.
Ahhh, berita kematian itu semakin terasa membosankan.

Oh iya, buat Alm. Dillas saya masih ingat lagu terakhir yang kau nyanyikan di gigs terakhir, dan sekarang saya putarkan khusus buat kau.
Kowena - My Garden